BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang polisi tewas dan tujuh lainnya terluka, termasuk dua warga sipil, dalam penembakan dan serangkaian ledakan yang menguncang Bangkok, Jumat (8/5) malam. Penembakan dilakukan seorang yang menggunakan kendaraan yang sedang melaju di distrik bisnis Bangkok yang dijaga ketat aparat.
Penembakan dan ledakan itu, yang dicurigai polisi merupakan granat, terjadi setelah tengah malam di kawasan Silom Road yang dijaga tentara dan penuh dengan hotel-hotel dan bar yang populer di kalangan wisatawan. Daerah ini dekat dengan pintu masuk ke perkemahan para pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Kejadian tersebut akan meningkatkan ketegangan di ibu kota itu setelah seminggu agak tenang dan kelompok "kaus merah" telah mengisyaratkan, mereka mungkin dapat mencapai kesepakatan dalam beberapa hari ke depan untuk mengakhiri krisis yang telah menewaskan 28 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang itu.
Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva telah mengajukan tawaran rekonlisiasi, termasuk pemilihan umum pada 14 November, untuk mengakhiri aksi demonstrasi yang melumpuhkan Bangkok itu. Namun kelompok kaus merah menuntut jadwal yang lebih rinci, seperti kapan parlemen di bubarkan. "Kami belum menghentikan unjuk rasa," kata Jaran Ditapichai kepada Reuters setelah bertemu dengan sesama pemimpin kaus merah. "Kami punya proposal untuk Abhisit dan kami akan membicarakannya dengan lebih rinci nanti."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar