Jumat, 07 Mei 2010
Penggerebekan Teroris Ba'asyir Akui Sering Menginap di Rumah Tempat Penangkapan
Sukoharjo - Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), Abu Bakar Ba'asyir, menyebut rumah kontrakan di Pejaten tempat penangkapan tujuh orang yang diduga terkait terorisme, adalah kantor JAT Wilayah Jakarta. Dia juga mengaku sering menginap di rumah itu. Dari tujuh orang yang ditangkap, JAT hanya mengakui kehilangan lima anggotanya.
Dalam jumpa pers di kantor pusat JAT di Cemani, Grogol, Sukoharjo, Jumat (7/5/2010), Ba'asyir mengaku sering bertandang dan bahkan menginap karena rumah tersebut adalah kantor resmi JAT Wilayah Jakarta.
"Itu kantor resmi kami (JAT) untuk wilayah Jakarta. Saya sering datang dan bahkan menginap di salah satu ruangan di rumah tersebut jika sedang berdakwah di Jakarta, Jawa Barat atau Banten," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, JAT juga menyebarkan rilis tentang lima anggotanya yang hilang pasca penangkapan oleh polisi. Lima orang itu disebutkan sebagai yang sedang berada di lokasi saat penggerebekan dilakukan polisi.
Mereka adalah Sholeh (warga Garut, penjaga rumah), Andriansyah (warga Jakarta, staf kantor), Agus (warga Jakarta, tamu), Yanto Fadhilah (staf bagian dakwah JAT Jakarta), dan Mahali (warga Ciamis, tamu).
Jika memang polisi mengaku menangkap tujuh orang dalam kejadian itu, Ba'asyir mengaku tidak mengetahui identitas dua orang yang lainnya. "Laporan yang kami terima saat kejadian hanya lima orang yang di dalam kantor. Mereka tidak diketahui keberadannya setelah aksi penculikan itu. Dua orang lainnya yang diculik kami tidak mengetahui," ujarnya.
(mbr/mad)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar