Bangkok - Para demonstran di Thailand masih belum berniat menghentikan aksi demo besar-besaran mereka. Para pendukung mantan perdana menteri (PM) Thailand Thaksin Shinawatra itu berjanji akan terus menduduki jantung bisnis Bangkok sampai digelar pemilihan umum secepatnya.
Menurut pemimpin demonstran Nattawut Saikuar, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/4/2010), mereka tidak takut pada apapun.
"Jika pemerintah masih ingin merebut kembali daerah ini, kami tak bisa melakukan apapun kecuali menunggu. Kami telah mengatasi ketakutan. Tak ada lagi yang membuat kami takut," cetusnya.
Para demonstran telah bergerak ke distrik bersejarah di Bangkok, tempat terjadinya kerusuhan berdarah pada Sabtu, 10 April lalu. Sebanyak 22 orang tewas dalam peristiwa berdarah itu. Lebih dari 800 orang lainnya luka-luka dalam kerusuhan terparah di negeri itu dalam 18 tahun terakhir.
Dalam aksi unjuk rasa yang telah berlangsung sebulan ini, massa 'red shirt' menuntut PM Abhisit Vejjajiva untuk mundur dan segera menggelar pemilu baru. Sejauh ini, Abhisit masih bersikeras menolak tuntutan para demonstran.
(ita/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar