Jakarta - Wakil Presiden Boediono bersyukur krisis keuangan di Yunani mereda setelah Eropa memutuskan untuk membailout negara tersebut. Namun, Boediono akan terus memantau pasar keuangan global serta dampaknya bagi Indonesia.
Untuk itu, Boediono terpaksa membatalkan kunjungannya ke KTT G-15 di Iran, 13-18 Mei mendatang. Delegasi Indonesia diwakilkan kepada salah satu menteri.
"Bapak Wakil Presiden sangat perhatian, mengamati saat ini pasar keuangan dunia yang pekan lalu cukup bergejolak. Kita bersyukur pekan ini dapat mereda," kata Juru Bicara Wapres, Yopie Hidayat.
Hal itu disampaikan dia dalam keterangan pers di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (11/5/2011).
Yopie mengatakan, banyak pengamat melihat kriris utang di Yunani memiliki efek yang lebih parah dibandingkan krisis global tahun 2008 lalu, yang membuat Lehman Brothers bangkrut. Namun, kriris tersebut kini telah dapat diredam.
"Namun, itu jangan sampai membuat kita terlena. Karena di dalam situasi apapun bisa terjadi. Impact-nya bisa ke mana-mana, karenanya meski sudah tenang, lebih baik tetap waspada," pungkasnya.
Seperti diketahuui, Uni Eropa dan IMF telah menyepakati dana untuk penanganan krisis di Uni Eropa senilai 750 miliar euro atau sekitar US$ 1.000 miliar. Dari jumlah itu, 250 miliar euro diantaranya disumbang oleh IMF.
Setelah keluarnya komitmen dari Uni Eropa dan IMF untuk penanganan krisis di Eropa, pasar finansial pun secara berangsur mulai pulih.
(irw/qom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar