Rabu, 02 Juni 2010

Israel Serang Kapal Kemanusiaan Lusinan Aktivis Dibebaskan, Ratusan Lainnya Masih Tertahan

Jakarta - Israel telah mendeportasi lusinan aktivis yang tergabung dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla. Sementara ratusan aktivis lain masih ditahan karena menolak meneken dokumen.

Dari 682 aktivis dari 42 negara yang menjadi penumpang kapal Mavi Marmara, 45 orang dideportasi dengan segera pada Senin 31 Mei dan Selasa 1 Juni. Demikian dikatakan juru bicara Kepolisian Israel Sabine Hadad seperti dilansir dari AFP, Rabu (2/6/2010).

Ratusan aktivis lain masih ditahan karena menolak menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka memasuki Israel secara ilegal, walaupun kapal saat itu berada di perairan internasional. Sementara 48 aktivis dan 6 tentara masih dirawat di rumah sakit.

Sementara berdasarkan akun twitter @sahabatalaqsha menyebutkan salah satu yang dibebaskan itu adalah kapten kapal Mavi Marmara. "kapten kapal Mavi Marmara tiba di Istambul - IHH, Turki," tulis Sahabat Al Aqsha dalam akun twitternya.

KBRI Jordania Bersiap


Mengenai nasib 12 warga negara Indonesia (WNI), KBRI Jordania di Amman bersiap bila Israel akan mendeportasi para WNI itu. Menurut Dubes RI untuk Jordania Zainul Bahar, pihaknya mendapat instruksi untuk terus menjalin kontak dengan semua pihak baik pihak Jordania, Palestina dan Palang Merah Internasional (International Comitee of The Red Cross/ICRC).

"Kami sudah mendapatkan sebuah kabar bahwa kemungkinan evakuasi oleh Israel ke Amman akan terjadi," ujar Zainul dalam wawancara yang ditayangkan TVOne, Rabu (2/6/2010).

Jika terjadi, imbuhnya, maka pembebasan itu kemungkinan melalui perbatasan Israel dengan Jordania di Jembatan King Hussein, sekitar 45 menit dari Amman, Jordania.

"Kami sudah mengirim 4 orang staf dari unit penanggulangan krisis KBRI Amman untuk melakukan pengawasan penjemputan. KBRI di Amman sudah menyiapkan segalanya, termasuk pemondokan kalau itu terjadi," jelas Zainul.

(nwk/nwk)detk.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar